Senin, 19 Desember 2011

Elegi Konferensi Nasional Imaginer Para Syaitan Dunia Selatan

Oleh Marsigit
Refleksi Oleh : Satriawan P.Mat(A) 11709251035

“ (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, ”Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Kemudian apabila telah aku sempurnakan kejadiannya dan Aku tiupkan roh (ciptaan) Ku kepadanya, maka tunduklah kamu dengan bersujud padanya”. Lalu para malaikat bersujud semua, kecuali Iblis, ia menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir.
(Allah) berfirman:”Wahai Iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Aku ciptakan dengan kekuasaan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk golongan yang (lebih) tinggi..?”.
(Iblis) berkata: “Aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah”.
(Allah) berfirman,”Kalau begitu, keluarlah kamu dari sorga ! Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang terkutuk. Dan sungguh kutukanKu tetap atasmu sampai hari Pembalasan”. (Iblis) berkata : “Ya Tuhanku, tangguhkanlah aku sampai pada hari mereka dibangkitkan”.
(Allah) berfirman;” Maka sesungguhnya kamu termasuk golongan yang diberi tangguh, sampai pada hari yang telah ditentukan waktunya (Qiamat)”.
(Iblis) menjawab, “ Demi kemuliaanMu, pasti aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hambaMu yang terpilih di antara mereka”. (QS. Shaad: 71- 83).  
Selengkapnya...

Elegi Konferensi Internasional I Para Transenden

Oleh Marsigit
Refleksi Oleh : Satriawan P.Mat(A) 11709251035

Bukankah kami Telah melapangkan untukmu dadamu?, Dan kami Telah menghilangkan daripadamu bebanmu, Yang memberatkan punggungmu[1]? Dan kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu[2], Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[3], Dan Hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. Alam Nasyrah : 1-8)

[1] yang dimaksud dengan beban di sini ialah kesusahan-kesusahan yang diderita nabi Muhammad s.a.w. dalam menyampaikan risalah.
[2] meninggikan nama nabi Muhammad s.a.w di sini maksudnya ialah meninggikan derajat dan mengikutkan namanya dengan nama Allah dalam kalimat syahadat, menjadikan taat kepada nabi termasuk taat kepada Allah dan lain-lain.
[3] Maksudnya: sebagian ahli tafsir menafsirkan apabila kamu (Muhammad) Telah selesai berdakwah Maka beribadatlah kepada Allah; apabila kamu Telah selesai mengerjakan urusan dunia Maka kerjakanlah urusan akhirat, dan ada lagi yang mengatakan: apabila Telah selesai mengerjakan shalat berdoalah.

Al Qur’an Surat Alam Nasyrah : 1-8 mengajarkan kepada kita untuk tidak bermalas-malasan dalam melakukan sebuah pekerjaan, bahkan Allah memerintahkan apabila kita telah selesai (dari sesuatu urusan), maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Bekerja adalah salah satu usaha yang bisa kita ikhtiarkan namun hasilnya kita serahkan kepada Allah dengan berdoa. 
Selengkapnya...

Elegi Mengeledhek Kaum Tribal Dengan Sebotol Sofdrink Kosong

Oleh Marsigit
Refleksi Oleh : Satriawan P.Mat(A) 11709251035

Kekuasaan telah membuat manusia lupa akan hakekat dirinya diciptakan. Kekuasaan mampu menggoda manusia untuk menjadi seorang yang seraka, yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Tidak peduli apakah caranya dapat merugikan olang lain atau tidak, tidak peduli caranya dapat mencelakakan orang lain atau tidak, yang terpenting baginya adalah kekuasaan. Manusia seperti ini lupa akan adanya hak-hak orang lain yang menjadi batas dari hak-haknya, dia lupa bahwa segala sesuatu yang telah diperbuat akan dipertanggungjawabkan kelak. Manusia seperti ini tidak layak untuk hidup di bumi ini karena dialah para perusak yang menjadikan bumi ini hancur berkeping-keping.   Selengkapnya...

Elegi Meratapi Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK

Oleh Marsigit
Refleksi Oleh : Satriawan P.Mat(A) 11709251035

Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga, semakin sering mengaji (baca Al Qur’an) akhirnya tamat juga. Demikian pepatah yang cocok dengan Sang Ilmuwan Plagiat dan Guru Pemalsu PAK. Sepandai-pandainya Sang Ilmuwan merahasiakan hasil dari Plagiatnya dan sepandai-pandainya Guru melakukan Pemalsuan PAKnya akhirnya ketahuan juga.
Ilmuwan ADA karena Ilmuwan MENGADA melalui karya-karyanya. Ilmuan disebut sebagai Ilmuwan PENGADA jika Ilmuan mampu membuktikan karyanya.
Jika dalam pembuktiannya karyanya diperoleh bahwa karyanya PLAGIAT atau PALSU maka karyanya bukanlah suatau PENGADA bagi Ilmuan. Berati bahwa seorang Ilmuan telah MENIADAKAN dirinya sendiri dengan melakukan PLAGIAT dan konsistensi dirinya (keber-ADA-annya) dicabut akibat dari PLAGIAT yang telah ia lakukan. Demikian halnya dengan Guru, ia telah meniadakan dirinya dengan melakuakan Pemalsuan PAK dalam melakukan kegiatan-kegiatan MENGADA.  
Selengkapnya...

Elegi Konferensi Internasional II Para Transenden

Oleh Marsigit
Refleksi Oleh : Satriawan P.Mat(A) 11709251035

Dalam elegy ini Francis Bacon mengatakan bahwa Ilmu itu adalah Kekuasaan. Dengan menguasai ilmu maka kita akan menguasai segalanya. Dengan ilmu Dunia Barat, Dunia Utara dan Dunia Timur mampu menklukkan Dunia Selatan dengan menyerah tanpa syarat.
Dengan ilmu Dunia Barat, Dunia Utara dan Dunia Timur Barat Utara mampu menguasai semua Sumber Daya Alam Dunia Selatan.
Satu-satunya permintaan Dunia Selatan adalah meminta hak untuk tetap hidup, hal ini menjadikan dinia Selatan menjadi pengemis di negerinya sendiri yang kaya akan sumber daya alamnya. Sungguh bodoh Dunia Selatan yang hanya ingin hidup enak tetapi tidak mau bekerja, tidak mau berusaha, tidak mau menuntut ilmu. Mereka merasa nyaman hidup dari hasil kerja Dunia lain, tetapi mereka tidak menyadari bahwa mereka sedang diJajah, mereka merasa HIDUP padahal sesungguhnya mereka sudah mengakhiri hidupnya alias mati secara berlahan.  
Selengkapnya...

Elegi Memahami Jejaring Sistemik 

Oleh Marsigit
Refleksi Oleh : Satriawan P.Mat(A) 11709251035

Rasulullah Saw bersabda; bahwa ada tiga hal yang tidak akan terputuskan, walaupun seorang manusia telah meregang ajal, yaitu; amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang shalih.

Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang memiliki manfaat buat orang lain dalam menuju ketaqwaan kepada Allah, bukan menuju kefasikan. Hal ini bukan hanya menyangkut ilmu-ilmu agama secara ritual, namun yang non ritual pun memiliki dimensi dalam menopang ketaqwaan kepada Allah.
Rasulullah saw bersabda, “ Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al Quran dan mengajarkannya” (HR Imam Bukhari , Abu Daud, Tirmidzi , Ibnu Majah)
Sebaik-baik orang yang berilmu adalah mampu memberikan manfaat kepada orang lain dengan mengamalkan dan mengajarkan. Semakin banyak ilmu disedekahkan (diajarkan) maka ilmu itu semakin bertambah bagi yang mengajarkannya. Karenanya hendaklah kita yang memiliki ilmu sekecil apapun untuk tidak pelit dalam membagi-bagi ilmu (mengajarkannya). 

 

Selengkapnya...