Sabtu, 17 Desember 2011

DIRIKU, MATEMATIKA, PENDIDIKAN DAN FILSAFAT DALAM PERSPEKTIF RUANG DAN WAKTU

Satriawan
11709251035
PM A PPS UNY

Firman Allah SWT.
Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun[1], Dan demi bukit Sinai[2], Dan demi kota (Mekah) Ini yang aman, Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah hakim yang seadil-adilnya? (QS. At Tiin : 1-8)
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, Dan bulan apabila mengiringinya, Dan siang apabila menampakkannya, Dan malam apabila menutupinya[3], Dan langit serta pembinaannya, Dan bumi serta penghamparannya, Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. Asy Syams : 1-10)
Pada dasarnya Allah SWT menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Allah melengkapi manusia dengan tiga hal yaitu akal, hati dan jasad yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya yang lain, Allah mengilhamkan kepada jiwa manusia jalan kefasikan dan jalan ketakwaan. Dengan akal manusia bebas memilih jalan kefasikan atau jalan ketakwaan. Karena manusia diberi oleh Allah SWT kelengkapan yang sempurna, maka Allah memberikan AMANAH kepada manusia. Firman Allah SWT. 
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[4] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh (QS. Al Ahzab :72)

Allah memberikan amanah kepadah manusia dalam bentuk dua hal yaitu sebagai khilafah dan beribadah. Firman Allah SWT

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzaariyaat :56)

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al Baqarah : 30)

Demikian juga diriku, mahluk ciptaan Allah SWT yang diberikan amanah untuk beribadah dan menjadi khilafah di muka bumi ini, yang bertugas untuk mengatur dan menjaga bumi ini dari kerusakan.
Matematika merupakan salah satu dari ilmu Allah SWT. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita tidak terlepas dari matematika. Matematika adalah ilmu tentang bicara, matematika adalah geometri, matematika adalah ilmu yang koheren, matematika adalah logika, matematika adalah bersifat aksiomatik, matematika adalah persoalan konkrit sehar-hari, matematika adalah bersifat sintetik a priori, matematika adalah metode intuisi, matematika adalah pengamatan, matematika adalah ilmu yang lebih mementingkan system, matematika adalah bahasa, matematika adalah Konstructivis, matematika adalah pola-pola dan relasi, matematika adalah komunikasi, matematika adalah investigasi, matematika adalah obyektif dan subyektif, matematika adalah kurva-kurva lengkung, matematika adalah bersifat tunggal, matematika adalah bersifat universal, matematika adalah pasti, matematika adalah Obyektif[5].
Dalam rangka menjaga bumi ini dari kerusakan, matematika sangat diperlukan karena matematika adalah tidak lain dan tidak bukan adalah kehidupan itu sendiri. Matematika sangat beguna untuk mengembangkan bermacam-macam disiplin ilmu yang ada dan yang mungkin ada brdasarkan ruang dan waktunya. Matematika sangat membantu dalam proses manusia menyelesaikan permaslahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
Tentunya dalam memperoleh pengetahuan matematika tidaklah mudah, dibutuhkan proses belajar yang panjang. Dikarenakan banyak diantara manusia khususnya di Indonesia tidak menyadari akan pentingnya matematika, diperlukan sebuah institusi yang dinamakan pendidikan yang bertugas untuk memberikan pemahaman akan pentingnya mempelajari matematika. Pendidikan dalam arti luas seluas-luasnya dan sedalam-dalamnya, artinya jangan hanya memandang pendidikan itu adalah sekolah dan perguruan tinggi saja, tetapi juga bisa berarti pendidikan itu adalah rumah tangga, lembaga kemsayarakatan, organisasi kepemudaan dan seluruh komponen masyarakat.
Ternyata diriku menemukan bahwa diriku, matematika, pendidikan adalah filsafat itu sendiri, karena filsafat itu mempelajari segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, yang mempelajari hakekat dari berbagai fenomena kehidupan manusia (Ontologi), yang mempelajari cara mendapatkan pengetahuan yang benar (Epistemologi) dan mempelajari manfaat atau kegunaan suatu ilmu (Aksiologi).
Tentunya dalam berfilsafat, diriku dan kita semua seharusnya berhati-hati. Jangan hanya mempelajari filsafat secara parsial dan tidak menyeluruh
Berhati-hatilah dalam mempelajari filsafat, ketika kita hanya mempelajari secara parsial dan tidak meyeluruh, padahal kita mengetahui bahwa filsafat itu meliputi segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada.
Ternyata diriku menemukan bahwa hakekat diriku diciptakan, hakekat diriku mempelajari matematika, hakekat diriku berada dalam lingkup pendidikan, hakekat diriku berfilsafat adalah tidak lain dan tidak bukan adalah hanya untuk menajalankan AMANAH, beribadah dan menjadi seorang khalifah. Karenanya keihlasan mutlak dibutuhkan untuk melaksanakan segala aktifitas, menjauhi segala kesombongan, ketamakan dan lain sebagainya yang dapat merusak keikhlasan dalam menjalankan AMANAH yang telah diberikan.

[1]  yang dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal nabi Nuh, yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan Zaitun ialah Baitul Maqdis yang banyak tumbuh Zaitun.
[2]  Bukit Sinai yaitu tempat nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.
[3]  Maksudnya: malam-malam yang gelap.
[4]. Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.
[5] http://powermathematics.blogspot.com/2009/03/elegi-silaturahim-matematika.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar